Bacaan: Filipi 2:1-11
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap
yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; - Filipi 2:3
Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk
menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar.
Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam
lepas.
Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula.
Baut-baut
kecil lain berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika
kamu lepas kami juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh
lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal
yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan
semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka
mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan
kapal.
Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal
akan tenggelam.
Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan
arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya.
Dengan sekuat
tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.
Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita
malah cenderung girang melihat rekan sekerja "jatuh", bahkan kita akan
merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal
dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang
dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang
disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja.
Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang
Atasan.
Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja
menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi
sendiri.
Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa
dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling
menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling
mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan? Kristus
mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota
mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan
menguatkannya.
Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja
malah membuat kita senang.
Tapi baiklah kita berseru, "Berpeganglah
erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!"
Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi
diri kita juga
» Ilustrasi Rohani ini diambil dari Renungan Harian Spirit
Home » » Renungan penyegaran iman: Kisah Baut Kecil
Renungan penyegaran iman: Kisah Baut Kecil
By Echaonal ECHAONAL Updated at: 04 March 2013 | 3/04/2013
Jika Sudah Membaca di KLIK yaa :
Anda sedang membaca Artikel tentang Renungan penyegaran iman: Kisah Baut Kecil, dan anda bisa menemukan artikel Renungan penyegaran iman: Kisah Baut Kecil ini dengan url https://echaonal.blogspot.com/2013/03/renungan-penyegaran-iman-kisah-baut.html. jika Anda menyukai Artikel di blog ini, silahkan masukkan email Anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel baru.
Post a Comment